Bubur
Pedas
Makanan
ini tidaklah sepedas rasanya, nama makanan ini mengingatkan saya pada satu
pepatah “Apalah arti sebuah nama”. Bubur pedas ini merupakan sebutan makanan
yang biasanya dibuat dengan bahan dasar semua sayuran Empat Sehat Lima Sempurna
lengkap dengan bumbu (lengkuas,cabe air/daun kesum). Kenapa saya katakan
seperti itu, sebab bahan makanan itu berasal dari sayuran segar yang
diracik-kecil-kecil lalu dimasak jadi satu. Bubur pedas pertama kali ditemukan
oleh suku melayu Sambas yang tinggal di pesisir pantai dikawasan Pontianak dan
kemudian dipopulerkan sebagai makanan khas Pontianak. Kuliner satu ini menarik
minat pengunjung untuk datang ke Pontianak dan merasakan kelezatan Bubur Pedas.
Es
Lidah Buaya
Dari
namanya, anda sudah bisa menebak bahan dasar minuman ini. Ya, bahannya terbuat
dari tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera). Seperti yang kita tau, lidah buaya hanya
diproduksi sebagai alat kecantikan wanita dan shampoo, tetapi di Pontianak anda
akan menemukan rasa baru Es Lidah Buaya tersebut. Es lidah buaya terasa agak
kenyal hampir sama ketika kita meminum jus rumput laut. Penasaran? Sempatkan
diri anda untuk berkunjung di dangau Lidah Buaya yang menjual aneka masakan
khas Pontianak di Jl.28 Oktober tepatnya Pontianak Utara.
Mie Sagu
Bahan dasar masakan ini terbuat dari tepung sagu yang
di campur dengan air kemudian di iris tipis sehingga menyerupai mie. Kemudian
setelah dipotong kecil-kecil, lalu direbus dan setelah matang dihidangkan
dengan bumbu sesuai selera. Silakan mencoba.
Cucur
Cucur merupakan salah satu kue tradisional atau
jajanan kecil di Pontianak. Bentuknya tergolong unik, bulat dengan
gerigi-gerigi kecil disampingnya. agak mirip dengan kue Dorayaki yang sering
dimakan Doraemon. Cucur sering dijumpai saat berbelanja di tempat jajanan kecil
di emperan kota pontianak.
Lemang
Pulut
yang dimasak didalam bambu, dicampur santan dan bumbu. Didalam bambu tersebut
dimasukkan daun pisang agar nasi pulut tersebut tidak melekat. Lalu bambu yang
sudah di isi beras pulut tadi dipanggang pada perapian tradisional. Rasanya
sangat lezat jika dimakan sewaktu hangat
Pengkang
Bentuknya seperti kerucut kecil dan dibungkus daun
pisang. Pengkang ini berisi udang dan kelapa onseng. makanan tersebut
dipanggang pada panggangan sate.
Putu
Kira-kira bunyinya seperti ini “Tuuu…tuuu…tuuu”, dari
kejauhan anda pasti akan mengira bunyi yang keluar agak aneh dan mengganggu
telinga, tapi tidak bagi penduduk asli Pontianak. Penjual biasanya memikul
panggangan kue putu dengan berjalan kaki. Itu sebabnya jajanan kali ini menarik
perhatian pembeli. Penjual akan memasak kue putu itu langsung di tempat dimana
pembeli memberhentikannya. bentuknya di cetak kecil dan berwarna putih dengan
isi gula merah didalamnya. Rasanya terkenal gurih dan bentuknya memaksa kita
untuk membeli.
Chai kue
Pontianak adalah merupakan kota dengan pusat beragam jenis kuliner yang lezat. Umumnya kuliner di kota Pontianak ini adalah kuliner yang mengandung babi. Namun banyak juga makanan yang tidak mengandung babi. Salah satunya adalah Chai Kue (walaupun ada beberapa pembuat chai kue yang mungkin menambahkan minyak babi saat membuat adonannya, walaupun sebenarnya adonan yang enak itu harus dibuat dengan campuran minyak sayur). Chai kue berasal dari kata: "chai" yang artinya adalah sayur dan "kue" yaitu kue, sering juga dikenal sebagai "Choi Pan". Chai kue memang merupakan sejenis kue yang isinya adalah sayuran dan dimasak dengan cara dikukus. Chai kue memiliki beberapa variasi isi, ada yang isi bengkoang, talas yang dicampur dengan sedikit ebi halus, rebung dan kucai. Sedangkan kue atau adonan kulit pembungkusnya terbuat dari tepung beras dan dicampur dengan sedikit tepung sagu/tapioka. Sebenarnya chai kue ini merupakan kuliner yang dapat kita jumpai hampir di semua pelosok kota Pontianak. Chai kue ini ada yang dijajakan secara berkeliling oleh penjualnya, dijajakan di kaki lima, dijual di pasar, hingga yang dijual di cafe, rumah makan atau restoran. Chai kue mirip dengan menu makanan dim sum dan merupakan makanan selingan yang tidak terlalu mengenyangkan.
Hekeng adalah makanan khas
Pontianak, terbuat dari daging udang dan daging babi yang telah
dihaluskan kemudian diberi bumbu dan dibungkus dengan lembaran
kembang tahu kering, yang biasanya setelah dikukus, dapat disimpan
terlebih dahulu didalam lemari es dan dipotong-dipotong jika ingin
digoreng untuk disajikan. Hekeng, biasa bisa disebut juga
denganNgohiong, yang terkenal juga ada di Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan Lap Cheong atau Lap Chong adalah daging sosis
babi kering, yang biasanya berbalut warna merah. Setelah dipotong
tipis, masukan dalam kocokan telur, langsung goreng dalam minyak
panas.
Amplang adalah camilan yang terbuat dari campura ikan laut,tepung tapioka,telur dan bumbu bumbu lainnya,sangat cocok dimakan untuk menemani kita disaat kita santai dan dapat juga dimakan dengan nasi akan lebih enak.
Tempoyak
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian
yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya
dikonsumsi sebagai lauk teman nasi.
Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena
banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri).
Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan. Citarasa dari Tempoyak adalah masam,
karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian
yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Palembang, Lampung dan Kalimantan), serta Malaysia. Di Palembang sendiri, makanan ini dimakan
bersama ayam. Di Lampung, Tempoyak menjadi bahan dalam
hidangan seriut atau campuran dalam sambal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar